Senin, 18 Januari 2016

Bunga (flos)

PENGERTIAN BUNGA (FLOS)

Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi.
Bunga merupakan modifikasi dari daun dan batang, dan berkembang dari pucuk yang tumbuh menjadi ranting diiringi daun-daun yang sangat rapat. Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air.
Pada ujung ranting tersebut ada bagian yang membengkak yang disebut dasar bunga (receptaculum) dan dibawahnya terdapat tangkai bunga (pedicle). Pada dasar tangkai bunga terdapat daun pelindung (braktea). Bila daun pelindung itu terdapat pada tangkai bunga dan melindungi seluruh perbungaan disebut dengan seludang bunga (spatha). Sedangkan daun pelindung untuk setiap anak bunga disebut brakteola.
Bunga yang biasanya terdapat di ujung-ujung cabang atau batang disebut bunga terminalis dan ada juga yang terdapat pada ketiak daun disebut dengan bunga axilaris.

A.   Fungsi bunga
            Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
            Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.

B.   Bagian-bagian bunga
1.    Dasar Bunga (receptaculum)
Dasar bunga (receptaculum) merupakan ujung tangkai bunga tempat melekatnya bagian-bagian bunga seperti calyx, corola, stamen, dan ovarium. Dasar bunga biasanya berukuran kecil dan letak perhiasan bunga merapat pada dasar bunga dengan ruas yang pendek sekali.
Dasar bunga dapat megalami perkembangan sebagai berikut:
a.    Hipantium (hipanthium). Jika dasar bunga berbentuk seperti cangkir atau tabung. Calyx, corola, dan stamen melekat di tepinya. Contoh pada bunga ros.

b.    Torus. Dasar bunga berbentuk kuba yang tinggi dan bakal buah melekat di sisi-sisinya. Contoh pada Passifloraceae.
c.    Antofor (anthophore). Jika ruas dasar bunga diantara kelopak dan bagian lain dari bunga menjadi panjang. Contoh pada bunga anyelir.
d.    Androginofor (androgynophore). Jika dasar bunga memanjang diantara hiasan            bunga dan mendukung benang sari serta putik. Contoh pada Passiflora.
e.    
Androfor (androphore). Jika sumbu dasar bunga memanjang di antara hiasan bunga dan mendukung benang sari, ditemukan pada bunga jantan seperti pada Myristica corticosa.
f.     Ginofor (gynophore). Jika sumbu dasar memanjang dan mendukung putik.     Seperti pada bunga cempaka.

g.    Discus atau cakram (discus). Tonjolan yang tumbuh di dasar bunga. Diskus seringkali menghasilkan sekret. Diskus bisa berbentuk tipis dan tak mencolok serta melapisi bagian dalam hipantium. Namun ada pula diskus yang membentuk dasar yang tebal bagi bakal buah, dan bisa berkembang berbentuk cincin, bantal, atau struktur yang terbagi-bagi.

Kedudukan perhiasan bunga pada dasar bunga dibandingkan dengan putik:
a.    Hipoginus, hiasan bunga lebih rendah dari kedudukan putik.
b.    Periginus, jika perhiasan bunga sama tinggi dengan putik atau sedikit lebih tinggi. Contohnya pada bunga bungur.
c.    Epiginus, jika perjiasan bunga lebih tinggi dari putik atau putik tenggelam pada dasar bunga. Cotoh pada bunga kaki kuda
2.    Kelopak (calyx)
Kelopak merupakan daun-daun hiasan bunga yang terletak pada lingkaran bunga paling luar. Kelopak tersusun dari daun-daun kelopak (sepala) yang mempunyai sifat:
1.    berlekatan (gamosepalus)
2.    berbagi (paritus)
3.    bercangap (fissus)
4.    berlekuk(labotus)
5.    lepas dan bebas (polysepalus)
6.    beraturan atau aktinomorf
7.    setangkup tunggal atau zigomorf

3.    Tajuk Bunga atau Mahkota Bunga (Corolla)
Bagian-bagian tajuk bunga dinamakan daun tajuk (petala), menunjukkan sifat yang berbeda-beda pula:
a.    Berlekatan (sympetal, gamopetalus, atau monopetalus)
b.    Lepas atau bebas (choriopetalus, dialypetalus, atau polypetalus). 
Dalam hal ini, setiap daun tajuk dapat dibedakan :
1)    Kuku daun tajuk
2)    Helaian daun tajuk

Tajuk bunga bentuknya bermacam-macam, dan berdasarkan simetri bunga dapat dibedakan:
a.    Beraturan (regularis). Bila tajuk bunga dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama atau setangkup dengan beberapa cara , meliputi bentuk-bentuk bintang, tabung, terompet, mangkuk, corong.
b.    Setangkup tunggal, bersimetri satu atau monosimetris. Jika tajuk bunga hanya dapat dibagi menjadi dua bagian yang setangkup dengan satu cara, seperti pada bunga yang bertaji, berbibir, seperti kupu-kupu, bertopeng atau berkedok, pita.

4.    Tenda Bunga
Tenda bunga adalah hiasan bunga yang tidak dapat dibedakan antara kelopak dan tajuk bunganya. Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga disebut daun tenda bunga (tepala).
Menurut bentuk dan dan warnanya, tenda bunga dapat dibedakan:
a.    Serupa kelopak (calycinus)
b.    Serupa tajuk (corollinus)

5.    Benang Sari (Stamen)
Benang sari adalah alat kelamin jantan. Pada benang sari dapa dibedakan 3 bagian yaitu: tangkai sari (filamentum), kepala sari (anrhera), dan penghubung benang sari (connectivum).
Duduk benang sari dapat dibedakan dalam 3 golongan:
a.    Duduk pada dasar bunga (thalamiflorae)
b.    Tampak seperti duduk di atas kelopak (calyciflorae)
c.    Tampak duduk di atas tajuk bunga (corolliflorae)

Jumlah benang sari umumnya dibedakan 3 golongan:
1.      Benang sari banyak atau lebih dari 20 benang sari
2.      Benang sari dua kali lipat jumlah tajuknya,biasanya tersusun dalam dua lingkaran                dan ada dua kemungkinan:
a.  diplostemon, pada lingkaran luar berseling dengan daun tajuk.
b.  obdiplostemon, pada lingkaran dalam berseling dengan daun tajuk.
3.      Benang sari sama banyak dengan daun tajuk atau kurang, duduknya ada yang episepal (berhadapan dengan daun kelopak), dan ada yang epipetal (berhadapan dengan daun tajuk).

Berdasarkan panjangnya, benang sari dapat dibedakan:
a). Benang sari panjang dua (didynamus)
b). Benang sari panjang empat (tetradynamus)

Tangkai Sari( filanentum)
Tangkai sari biasanya duduk terpisah-pisah di atas dasar bunga, namun ada pula yang bersatu:
a.    berbekas satu atau bertukal satu (monodelphus)
b.    berbekas dua atau bertukal dua (diadelphus)
c.    berbekas banyak atau bertukal banyak (polyadelphus).

Kepala Sari (anthera)
Daun kepala sari duduk pada tangkai sari bermacam-macam seperti: tegak (innatus), menempel (adnatus), dan bergoyang (vertasilis).
  PUTIK
Putik disusun oleh daun buah (carpellum), dan daun-daun sebagai keseluruhan yang menyusun putik dinamakan gynaecium. Putik merupakan alat kelamin betina yang salah satu bagiannya mengandung sel telur atau bakal biji (ovulum) yang akhirnya akan menjadi biji (semen).
Putik terdiri dari tiga bagian yaitu : kepala putik (stigma), tangkai putik (sylus), dan bakal buah ovarium)
Bakal buah (ovarium), menurut letaknya pada dasar bunga dapat dibedakan :
a.    Bakal buah menumpang (superus)
b.    Bakal buah setengah tenggelam (semi inferus)
c.    Bakal buah tenggelam (inferus)

Jumlah ruang yang terdapat dalam suatu bakal buah :
a.    Beruang satu (inilocular)
b.    Beruang dua ( bilocularis)
c.    Beruangn tiga (trilocularis)
d.    Beruang banyak (multilocularis)

Tembuni adalah bagian bakal buah yang menjadi pendukung bakal biji. Menurut letaknya tembuni dibedakan menjadi :
a.    Marginal (marginalis). Letaknya pada tepi daun buah 
b.    Laminal (laminalis), letaknya pada helaian tepi daun buah 

Untuk bakal buah yang hanya satu ruang maka letak tembuninya adalah :
1)    Parietal (parietalis), yaitu hanya pada dinding daun buah yang dapat pula dibedakan 
-       pada dinding di tepi daun buah (parietalis-marginalis)
-       pada dinding di helaian daun buah (parietalis-laminalis)
2)    Sentral (centralis atau axilis), yaitu di pusat atau diporos
3)    Aksilar (axilaris), yaitu di sudut tengah.

Bakal biji atau calon biji sendiri duduk pada tembuni dengan cara yang berbeda-beda. Bagian-bagian bakal biji dapat dibedakan menjadi :
a.    Kulit bakal biji (integumentum)
b.    Badan bakal biji atau nuselus ( nucellus)
c.    Kandang lembaga (saccus embryonalis), yang mengandung sel telur (ovum)
d.    Liang bakal biji (micropyle)
e.    Tali pusar (funiculus)

Tata letak bakal biji pada tembuni
a.    Tegak (antropus)
b.    Mengengguk (anatropus)
c.    Bengkoko (compilotropus) atau disebut juga mengangguk 
d.    Melipat (comptotropus)

Kepala putik (Stigma)
Bentuk kepala putik beraneka ragam, biasanya disesuaikan dengan cara penyerbukan pada bunga 
a.    Seperti benang, pada bunga jagung 
b.    Seperti bulu ayam, pada bunga padi
c.    Seperti bulu-bulu, pada kecipir
d.    Bulat, pada jeruk 
e.    Bermacam bentuk lain, seperti bentuk bibir, cawan, serupa daun mahkota 

Tangkai kepala putik (stylus)
Tangkai putik biasanya berbentuk buluh yang di dalamnya berongga. Stylus ada yang panjang dan ada yang pendek bahkan ada yang tidak mempunyai stylus (sangat pendek sekali), ada yang bercabang dan ada yang tidak, tapi ujung yang bercabang mendukung stigma. 


C. Macam-macam bunga
1.    Bunga lengkap, yaitu bunga yang mempunyai sepal, petal, stamen, dan pistilum. Bunga tidak lengkap, yaitu bunga yang tidak memliki salah satu atau lebih bagian-bagian tersebut.
2.    Bunga banci (bisexual), yaitu bunga yang memiliki alat kelamin jantan dan betina. Sedangkan bunga yang hanya memiliki salah satunya disebut bunga unisexual : bunga jantan (flos maskulus), dan bunga betina (flos femineus).
3.    Bunga mandul, yaitu bunga yang tidak memiliki alat kelamin. Seperti bunga pita pada bunga matahari.
4.    Bunga yang mengalami adnasi adalah bunga yang memiliki bagian-bagian yang menyatu.

  Sepal atau petal
Jika sepal berlekatan dengan sepal yang lain disebut sinsepal, yang akan membentuk tabung kaliks atau bersatu pada pangkalnya saja. Bila petalnya terpisah satu sama lain disebut koriopetal.

Stamen
Bila semua stamen menyatu pangkal  sarinya sehingga berbentuk tabung da menjadi berbekas satu disebut monodelphous. Bila berbekas dua disebut diadelphous, dan bila berbekas banyak disebut polydelphous.
Karpel
Bila semua karpel menyatu sehingga pada tepinya terdapat singkap, maka pistilum berstruktur majemuk. Bila karpel menyatu di tepi-tepinya maka tidak akan terdapat sekat di dalam ruang ovarium.

Adnasi
Adnasi yang terjadi antara sepal dan petal akan membentuk tabung perianthium. Pada adnasi antara sepal dan stamen, petal tidak ada sehingga tangkai sari melekat pada tabung kaliks.

Berdasarkan alat kelamin bunga yang terdapat pada satu tumbuhan, maka tumbuhan dapat dibedakan mejadi:
1.    Berumah satu (monoecus/monoecious), yaitu tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina dalam satu individu.
2.    Berumah dua (dioecus/dioecious), jika bunga jantan dan bunga betina terletak pada individu berbeda.
3.    Poligami (polygamus), jika suatu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga banci seperti pada pepaya. Ada beberapa macam sifat poligami:
a.    Gynodeoecus, jika pada satu individu hanya terdapat bunga betina saja, sedangkan pada individu lain bunga banci. Contoh pada Labiate.
b.    Androdeiocus, jika pada satu individu terdapat bunga jantan saja sedangkan pada individu lain tedapat bunga banci. Contoh pada Dyras octopelata.
c.    Monoeco-polygamus, jika pada satu ndividu terdapat bunga jantan, betina, dan banci bersama-sama. Contoh pada pepaya.
d.    Gynomonoecus, jika pada satu individu terdapat bunga betina dan bunga banci bersama-sama.
e.    Trioecus atau trioeco-polygamus, jika bunga jantan, betina, dan banci terpisah pada individu yang berlainan.

D.  Diagram Dan Rumus Bunga
Diagram bunga
Adalah suatu gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya, atau lebih jelasya sebagai berikut :
1.    Suatu gambar proyeksi pada bidang datar dari semua bagian binga yang dipotong melintang (yaitu daun kelopak, tajuk, benang sari dan putik)
2.    Suatu gambar yang bersifat skematis atau suatu peta skematis dari bunga

Gambar dari suatu diagram bunga harus memperhatikan hal :
1.    Letak bunga (terminalis atau axilaris)
2.    Lingkaran bagian-bagian bunga yang disebut lingkaran Consentris

Kemudian dalam menggambarkan bagian-bagian bunganya harus diperhatikan mengenai :
1.    Jumlah masing-masing bagian bunga
2.    Susunan terhadap sesamanya, umpama susunan sesama sepal dan lain-lain
3.    Susunan terhadap bagian-bagian bunga yang satu dengan yang lain, seperti antara sepal terhadap petal atau stamen terhadap corolla dan lain-lain.
4.    Letak bagian-bagian bugna terhadap bidang median
Dalam menggambarkan penampang melintang setiap bagian bunga harus saling berbeda bisanya dengan bentuk-bentuk tertentu seperti braktea dengan bentuk segitiga. Kaliks berbentuk bulan sabit yang hampir sama dengan corolla tapi bias dibedakan dengan memberi warna gelap pada kaliks dan punya sudut ditengahnya. Untuk stamen bentuk angkan 8 (atau bentuk dari anteranya) dan putik bentuk bundar harus sesuai dengan jumlah karpel, ruang dan ovulnya.
Mengenai diagram bunga ada 2 macam: 
1.    Diagram bunga empirik, dimana yang digambarkan adalah bagian-bagian yang benar ada.
2.    Diagram teoritik, selain bagian bunga yang benar ada juga dicantumkan  bagian-bagian yang sudah tereduksi dan simbolnya biasanya bentuk bintang atau tanda silang.


Rumus Bunga
Yaitu susunan yang dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri dari lambang-lambang huruf dan angka.
a.    Lambang yang dipakai memberitahukan sifat bunga mengenai simetris dan jenis kelamin bunga.
    Actinomorphous : * ; zygomorphous :     , berkelamin jantan : ♂ :
      Berkelamin betina : ♀; banci : ♀
b.    Huruf yang dipakai untuk singkatan nama bagian-bagian bunga :
Kelopak           : K (singkatan dari kaliks)
Tajuk               : C ( singkatan dari Corola)
Benang sari     : A (singkatan dari Abdsoecium)
Tenda              : P ( singkatan dari Perigonium)
c.    Angka-angka diletakkan dibelakang huruf menunjukkan jumlah masing-masing bagian, umpamanya : kaliks mempunyai 3 sepal : K3
d.    Cara untuk menyatakan keadaan lain-lain seperti contoh ;
Corolla 6 dalam 2 lingkaran : C3 + 3
Stamen berlekatan pada corola :[C5, A(…)]
Duduk bakal buah menumpang : G (3), kalau terbenam G (3)
Daun kelopak berbentuk tabung : K (5)
Contoh : ♀ K (5) [C 3+3, A6] G (3)

Aestifasi
Aestifasi merupakan tata letak daun kelopak dan mahkota terhadap sesamanya. Variasi susunan daun kelopak dan mahkota antara lain sebagai berikut:
1.    Terbuka (aperta), jika tepi daun kelopak atau mahkota tidak bersentuhan sama sekali.
2.    Berkatup (valvata), jika tepi daun kelopak atau mahkota tidak bertemu (bersentuhan) tapi tidak berlekatan.
3.    Berkatup dengan tepi melipat kedalam (induplicativa).
4.    Berkatup dengan tepi melipat keluar (reduplicativa)
5.    Menyirap (impricata), tepi saling menutup seperti genting. Susunan yang saling menutupi ini dapat dibedakan sbb:
a)    yang terpuntir satu arah (convulata)
b)    mengikuti rumus 2/5 (quniacuncialis)
c)    coclearis (koklearis), jika daun mahkota atau kelopak satu di dalam dan satu di luar. 

Simetri bunga
Bidang simetri pada bunga merupakan bidang vertikal yang membelah bunga dalam berbagai arah sehingga terbagi menjadi dua bagian yang sebangun.
Ada tiga tipe simetri, yaitu:
a.    Radial simetri (achriomorphus).
      Bunga dibelah oleh sebuah bidang simetri dalam 3 atau 6 jurusan dan setiap kali akan menjadi dua bagian yang sama dan sebangun. Contoh bunga lili
b.    Bilateral simetri (zygomorphus)
      Bunga dibagi oleh bidang simetri dalam satu jurusan yang sama dan sebangun.
c.    Asimetri (asymetrus), dimana suatu bunga yang tidak dapat dibagi sama sekali oleh bidang sinetri menjadi dua bagia yang sama atau setangkup.

Mirabilis jalapa flos

Mirabilis Jalapa L (Bunga pukul empat)




Keluarga : Nyctaginaceae

            Merupakan tanaman hias, bunga nya mekar di sore hari dan kuncup kembali menjelang siang

Khasiat :

1. Bisul
  10-12 helai daun kembang pukul 4, dicuci,lumatkan, kemudian di beri garam, tempelkan pada bisul dan sekitarnya, balut

2. Jerawat
   Biji kembang pukul 4 diambil isi nya yang berupa tepung bedak, beri sedikit air,oleskan pada jerawat.

3. Keputihan:
Akar Bunga Pukui Empat segar 10 gram, Air secukupnya, Dibuat jus atau dipipis. Dikompreskan pada bagian yang sakit. Diulang selama 7 hari

Kamis, 14 Januari 2016

sabdariffae flos


SABDARIFFAE FLOS (Bunga Rosella) Hibiscus sabdariffa Linn


Keluarga : Malvaceae

Memiliki khasiat: sebagai anti oksidan pencegah pengapuran tulang, menghambat penuaan dini ,memperlambat menopause dan mengurangi dampak negatif nikotin.

Kandungan kimia : Bunga Rosella banyak mengandung Kalsium,Vitamin C,D,B-1,B-2 ,Magnesium,omega-3,beta-carotene dan 18 asam amino essensial untuk tubuh diantaranya lysinedanagrinine. Tiap 100gram kelopak rosella segar mengandung 260-280 miligram vitaminC,vitaminB1 dan B2.Kandungan vitamin Cyangada,3 kali lipat anggur hitam,9 kali lipat dari jeruk sitrus,10 kali lipat lebih besar dari buah belimbing


rosae flos

ROSAE FLOS (Bunga Mawar) Rosa chinensis Jacq.



Keluarga : Rosaceae

Kegunaan:Nyeri haid, haid tidak teratur,radang sendi.

Khasiat dan pemanfaatan :
1.Obat nyeri haid : bunga mawar segar sebanyak 15 gram ,dicuci direbus dengan 200 ml air hingga mendidih selama 5rnenit ,dingin kan dan disaring kemudian minum sekaligus,

2. Obat radang sendi : akar mawar segar sebanyak 60gram , dicuci dan direbus dengan 400ml air sarnpai mendidih selama 15rnenit , dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus dan lakukan pengobatan sebanyak 2kali sehari,pagi dan sore.

Kandungan kimia(mawar) : Akar dan daun : saponin,kardenolin dan tanin , Bunga : flavonoid dan polifenol



Tanaman rosella berkembang biak secara generatif (dengan biji). Tanaman rosella berkembang biak dengan biji, tanaman ini tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan sub tropis. Tanaman ini dapat tumbuh di semua jenis tanah, tetapi paling cocok pada tanah yang subur dan gembur. Tumbuhan ini dapat tumbuh di daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian 900 m di atas permukaan laut. Rosella mulai berbunga pada umur 2-3 bulan, dan dapat dipanen setelah berumur 5-6 bulan.
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) merupakan salah satu tanaman berbunga yang penyerbukannya banyak dibantu oleh serangga,
Setelah bunga dipetik kemudian dikeluarkan bijinya, lalu bunga itu dijemur dibawah sinar matahari. Satu batang rosella bisa menghasilkan 2-3 kg bunga rosella basah, dalam 100 kg bunga rosella basah bisa menghasilkan 5-6 kg rosella kering (Andiex, 2009).

Di Indonesia nama rosella sudah dikenal sejak tahun 1922, tanaman rosella tumbuh subur, terutama di musim hujan. Tanaman rosella biasanya dipakai sebagai tanaman hias dan pagar. Setelah bertahun-tahun dikenal sebagai tanaman hias dan pagar yang tidak dihiraukan, sekarang tanaman ini dikenal dengan banyak khasiat yang bermanfaat bagi manusia (Daryanto-Agrina, 2006).
Klasifikasi tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L)
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Genus : Hibiscus
Spesies : Hibiscus sabdariffa L (Comojime, 2008).
Morfologi tanaman rosella
Batang
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai batang bulat, tegak, berkayu dan berwarna merah.tumbuh dari biji dengan ketinggian bisa mencapai 3-5 meter.
Akar
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai akar tunggal.
Daun
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai daun tunggal berbentuk bulat telur, bertulang menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi dan pangkal berlekuk, Panjang daun 6-15 cm dan lebar 5- 8 cm. Tangkai daun bulat berwarna hijau dengan panjang 4-7 cm.
Bunga
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai bunga berwarna cerah, Kelopak bunga atau kaliksnya berwarna merah gelap dan lebih tebal jika dibandingkan dengan bunga raya/sepatu. Bunganya keluar dari ketiak daun dan merupakan bunga tunggal, yang berarti pada setiap tangkai hanya terdapat 1 (satu) bunga. Bunga ini mempunyai 8-11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm, yang pangkalnya saling berlekatan dan berwarna merah. Kelopak bunga ini sering dianggap sebagai bunga oleh masyarakat. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.
Biji
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa L) mempunyai biji berbentuk seperti ginjal hingga triangular dengan sudut runcing, berbulu, panjang 5 mm dan lebar 4 mm.







Pyrethri flos

PYRETHRIFLOS(Bungapiretri/krisan/seruni)
   Crysanthemum indicum, pyrethrum indicum


Keluarga : Asteraceae

Khasiat : Bunga berkhasiat sebagai obat sakit bengkak pada mata dan untuk obat luka. Can be use dasthe insecticide.Untuk obat bengkak mata dipakai + 10gram bunga,dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih lalu dinginkan sampai hangat-hangat kuku. Air hasil rebusan digunakan untuk merendam atau mengkompres mata yang sakit.

Kandungan kimia :
- PiretrinI : (Piretrolon+asam monokhrisantemat)
- PiretrinII: (Piretrolon+asam dikhrisantemat)
- Pirerolon dan sinerin
- Minyakatsiri (parafin,piretrosin,dan krisantemin














 

Carthami flos

CARTHAMI FLOS
Nama Lain                           : Kembang pulu, Kesumba
      Nama Tanaman Asal            : Carthamus tinctorius ( L. )
      Keluarga                              : Asteracea
    Zat Berkhasiat Utama / Isi  : Zat warna merah kartamin, zat warna kuning saflawer, lendir, minyak lemak
      Penggunaan                         : Laksativa
      Pemerian                             : Bau agak aromatis, rasa pahit
      Bagian Yang Digunakan        : Bunga dari bunga majemuk
      Waktu Panen                       : Untuk tujuan produksi zat warna, panenan dilakukan sebelum bunga yang telah sepenuhnya mekar menjadi layu dan ini terjadi pada hari kedua atau ketiga. Keterlambatan waktu panen atau karena hujan selama masa berbunga akan menyebabkan berkurangnya  zat warna yang dapat dipanen
      Jenis Dan Perbedaan           :
      Ada Dua Varietas :
1.      Daun dengan duri disebut Varietas Typicus tujuan produksi minyak
2.      Daun dengan sedikit duri ( Jarang ) disebut Varietas Inermis terutama untuk tujuan produksi zat warna
      Penyimpanan                       : Dalam wadah tertutup baik

Caryophylli flos

Cengkeh Syzygium aromaticum L termasuk dalam Familia Myrtaceae. Di IndonesiaSumatera disebut Bungeu lawang, bunga lawang, singke, bunga lasang, sake, kembang lawang, cengkeh, bunga cangkeh, cangkih. Orang Jawa menyebutnya Cengkeh, cengke. Masyarakat di Nusatenggara mengenalnya sebagai :Cengkeh, wunga lawang, cangke, singke, palasenge, sengke. Penduduk di Sulawesi menamakannya Bunga rawan, single, bunga lawang, hungo lawa, cangke, cengke. Orang di Maluku menyebutnya Poirawane peela ano, pualawane, perawano, bung lawa, gomode, bululawa, buwalawa, gomede. Cengkeh memiliki berbagai sebutan dengan Nama daerah. Di

Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) juga punya Sinonim yaitu; Eugenia aromatica L. dan Eugenia cayyophyllata Thumb. Para ahli jamu menyebut Cengkeh dengan nama simplisia Syzygii Flos, Caryophylli Flos, yaitu Bunga Cengkeh. Kandungan kimia Kuncup bunga cengkeh antara lain :Minyak atsiri, zat samak, lendir, lemak dan malam.  Kegunaan Kuncup bunga cengkeh antara lain untuk: mengurangi rasa nyeri, peluruh haid, peluruh kentut, pencegah mual, penambah nafsu makan, penurun panas.

Tidak seperti obat modern yang bertujuan tunggal, senyawa misterius dalam cengkeh lebih berfungsi sebagai obat mujarab

(mangkus) yang menangkal terjadinya perusakan sel.

Sakit Gigi

Jika sakit gigi tidak segera diatasi, dapat mengganggu aktivitas, karena sakit gigi juga akan menimbulkan gangguan-gangguan yang lain, seperti: sakit kepala, tidak nafsu makan, tidak bisa tidur, emosi meningkat, dan lain-lain.

Lubang kecil di gigi merupakan tempat yang aman bagi kuman- kuman untuk berkembang biak. Ini juga menyebabkan bau yang tak sedap. Hal ini lebih sering terjadi pada orang muda. Penyebabnya tak lain karena adanya gigi yang tidak teratur susunannya dan tidak dibersihkan dengan baik. Tonsil yang sakit dan infeksi tonsil pada hulu kerongkongan dan sinus-sinus, kemungkinan juga memegang peranan dalam hal ini. Juga dapat disebabkan karena adanya radang lambung, atau dari makanan yang dicerna dengan cara yang serampangan.

Penyebab:

Sakit gigi disebabkan oleh lapisan email, terkikis. Menipisnya lapisan email menyebabkan gigi menjadi rentan terhadap perubahan suhu makanan atau minuman sesuai dengan suhu tubuh. Rasa sakit dapat juga terasa karena adanya lubang pada gigi, sehingga saraf gigi menjadi rusak yang kemudian menimbulkan rasa sakit yang terus menerus.

Pengobatan:

Cengkeh secukupnya disangrai hingga hangus kemudian digiling halus. Masukkan pada gigi yang berlubang lalu ditutup dengan kapas.
Cabai hijau dipotong ujungnya sedikit kemudian dibakar. Setelah panas, cabai ditempelkan pada bagian gigi yang sakit.
Pilih satu resep tersedia dan lakukan secara teratur 2 kali sehari.

Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan gangguan yang paling umum terjadi pada setiap orang dan merupakan gejala yang paling mendasar dari suatu penyakit, misalnya gangguan pembuluh darah.

Sakit kepala migren merupakan gangguan yang berhubungan dengan keturunan. Sakit kepala migren terasa sakit berdenyut-denyut dan menyentak-nyentak.

Rasa sakit pada sakit kepala Muster sangat hebat, yang menyerang pada satu sisi kepala, terutama di belakang mata. Rasa sakitnya merata dan terus menerus dan lamanya serangan 1/2 menit hingga 2 jam.

Penyebab:

Sakit kepala kronis disebabkan oleh ketegangan atau kontraksi otot yang disebabkan oleh stres, kelelahan, haid, dan lain-lain.

Sakit kepala jenis migren dan Muster disebabkan oleh terjadinya pelebaran atau peradangan pembuluh darah di sekitar otak.

Pengobatan:

Cengkeh, kayu manis, biji pala, dan merica, masing‑masing secukupnya, dihaluskan hingp menjadi bubuk. Seduh bubuk tersebut dengan 1/2 gelas air panas, disaring, kemudian airnya diminum.
25 gram kencur dan 15 gram jahe direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, kemudian air rebusannya diminum selagi hangat.
Pilih satu resep tersedia dan lakukan secara teratur 2 kali sehari.

Pegal Linu

Pegal linu merupakan gangguan yang sering kali terjadi pada orang tua. Rasa pegal linu sering menyerang pundak, leher, dan lengan. Pegal linu timbul ketika otot meregang.

Penyebab:

Meregangnya otot dapat disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan secara tidak benar, seperti: duduk dengan posisi yang sama dalam waktu lama, makan secara berlebihan, mengangkat benda terlalu berat, atau kurang berolahraga. Stres, emosi, daii ketegangan juga dapat menjadi pemicu timbulnya pegal linu.

Pengobatan:

10 butir cengkeh, 15 biji merica, dan 30 gram daun belimbing wuluh yang masih muda digiling hingga lialus. Tambahkan cuka secukupnya lalu dibalurkan pada bagian yang sakit.’
Sereh segar secukupnya beserta akarnya dan 15 gram jahe merah direbus dengan air secukupnya. Gunakan airnya untuk mandi (air hangat).
Pilih salah satu resep tersebut dan lakukan secara teratur 2 kali sehari.

Lemah sahwat

Sediakan 5 biji kemukus, ½ jari rimpang jahe, 1 jari batang serai, 5 butir cengkeh, ½ butir buah pala, ½ jari kayu manis, 4 lembar daun jeruk purut, gula enau secukupnya. Semua bahan dipotong-potong dan drebus dengan 5 gelas air dan biarkan mendidih hingga tinggal airnya 3 gelas. Setelah disaring, airnya diminum selagi hangat. lakukan secara teratur 3 kali sehari.
Cengkeh

Cengkeh (Eugenia aromatica (L.) Mer et Prry) = Ting hsiang dengan Nama Simplisia: Syzygii flos atau caryophylli flos (bunga cengkeh).

Sosok Tanaman cengkeh

Tanaman rempah, asli di Maluku, ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan atau dikebun, tetapi umumnya dibudidayakan. Cengkeh tumbuh baik pada iklim tropis, tanah subur dengan drainase baik dan tidak tahan terhadap genangan air, serta tumbuh pada ketinggian  1-900 m di atas permukaan laut.

Pohon cengkeh bisa mencapai tinggi 5-10.m, percabangan banyak mulai dari bawah. Batang bila dimemar berbau harum. Daun tunggal, bertangkai, tebal seperti kulit. Helaian daun bulat telur sampai lanset memanjang, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, tulang daun menyirip, permukaan atas mengkilap, panjang 6-13,5 cm, lebar 2,5-5 cm, warnanya hijau, bintik-bintik kelenjar yang tembus cahaya. Panjang tangkai daun 1-2 Cm. Daun muda warnanya hijau muda atau coklat muda, tergantung varietasnya. Bunganya bunga majernuk dalam malai rata, yang keluar dari ujung-ujung ranting. Jumlah bunga pada tiap malai 3-21 bunga. Daun mahkota berbentuk tudung, bulat lingkaran, kemerahan, panjang 4-5 mm, rontok awal. Warna bunga mula-mula hijau muda, kemudian kuning pucat dan akhirnya merah, lazimnya hanya pada puncak kelopak, kadang-kadang menyeluruh. Buahnya buah buah buni memanjang sampai bentuk bulat telur sungsang, panjang 2-2,5 cm, warnanya merah gelap sampai ungu tua. Biji  kecil, diameter sekitar 4 mm, warnanya coklat muda.

Ada bebrapa macam kultiivar cengkeh yang ditanam di Indonesia, seperti sikotok, siputih, zanzibar. Tunas bunga yang,dikeringkan dikenal dengan nama cengkeh. Dipakai antara lain untuk bahan penyedap rokok. Minyak cengkeh dapat dihasilkan dari penyulingan srbuk kuntum cengkeh kering (clove oil), serbtik tangkai kuntum cengkeh kering (clove steam oil) dan daun cengkeh (clove leaf oil), yang banyak digunakan oleh dokte gigi sebagai penghilang rasa sakit, digunakan dalam industri farmasi, penyedap masakan dan weawangian.

Perbanyakan dengan biji,

SIFAT KIMIAW DAN EFEK FARMAKOLOGIS:

Hangat, rasarrya tajam. Menghangatkan tubuh, stimulan, aromatik, antiseptik, peluruh kentut (karminatif), anestetik lokal, menghilangkan kolik (antispasmodik), obat batuk.

KANDUNGAN KIMIA:

Minyak atsiri 16%-20%, mengandung eugenol 70%-85%, asetil eugenol, a,b-kariofilen furfural, eugenin, eugenitin, isoeugenitin, isoeugeditol, oleanolic acid.

BAGIAN YANG DIPAKAI: Kuncup bunga.

KEGUNAAN: Sakit perut, mulas dan mual.  Muntah karena lambung dingin.  Kecegukan (hiccups).  Rasa sakit di dada dan perut Sakit gigi.  Batuk.  Lemah syahwat.

PEMAKAIAN: Untuk minum: 1-5 g, setiap kali pakai, Sehari 3-4 kali.

Pemakaian luar: Dibuat serbuk, minyak atau saleb. untuk pemakaian setempat seperti obat gosok untuk perut mules, beri-beri, suara serak, rematik, dsb.

CARA PEMAKAIAN:

Sakit gigi
(1) Gigi yang berlubang disurnbat dengan Kapas yang taIah ditetesi dengan minyak cengkeh.

(2) 10 butir cengkeh disangrai sampai hangus, Ialu digiling halus, Masukkan pada lubang gigi secukupnya, lalu ditutup dengan kapas.

Perut mulas sewaktu  haid. 7 butir ketumbar, 1/2 jari rimpa.ng kunyit, 1/2 butir buah Pala dan 2 butir cengkeh. Cuci dan potong-potong seperlunya, lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa. 1 gelas. Hangat-hangat, disaring, lalu diminum.

Rematilk,pegal linu: 3 genggarn daun muda betirnbing wuluh, 10 butir cengkeh. 15 butir merica dicuci lalu dRumbuk sampai halus.. Tambahkan cuka secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubu.r. Oleskaff ditempatYang n)(eri.

Ramuan penghangat badan : 1/2 jari rimpang jahe, 1 jari batang serai, 5 butir cengkeh, 1/2 butir bualh Pala, 1/2 jari kayu manis, 4, lembar daun jeruk purut, 5 biji kemukus, gula aren secukuprnvya, dicuci dan dipotong-potong seperlurrya. Tambahkan 5 gellas air, rebus sampai tersisa 3 gelas. Hangat-hangat disaring, minum, Sehari 3 x 1 gelas.

Masuk angin: 10 tetes minyak cengkeh diseduh dengan 1/4 cangkir air panas , tambahkan 1 sendok makan madu, aduk sampai merata. Hangat-hangat diminum. Lakukan 2‑3 kali sehari.

Mual:  Beberapa butir cengkeh diseduh, minurn sebagai teh.